27 August 2011

Si Tukang Jendela

Hari hari jadi sesak bila segenap ruang perlu dijajah satu satu,
dari celik mata sampai pejam semula,
remeh temeh macam sakit  hati, rindu, akal logik, akal tidak logik,cintan celaka,
semua belum terlayan,
perlu kulum saja sekarang,
dan dalam gesaan begitu ada dua orang tukang jendela yang bertamu beberapa hari ini,
seorang wanita comel berambut lurus panjang separas pinggang,
Orangnya  rajin hingga perlu di herdik baru jadi wanita semula,
aku suka, dia comel, ruang sesak bukan jadi tambah sesak,
aku boleh hirup udara sebab dia comel,
seorang lagi abang malu- malu berambut macam singa jantan,
cumanya berbulu hitam,
matanya selalu senyum-senyum antara ruang yang menyelit- nyelit,
aku sempat terhidu bau keringatnya waktu dia lalu,
keringatnya bau kerja keras,
Mereke lari lari anak,
ke dapur, ke ruang tamu, ke tingkat bawah, kebilik,
menjejak jendela. melubang , memasang,
wanita comel tetap comel,
abang singa masih malu- malu,
aku masih mangusai kesana kesini,
tapi batin sedang berbual bual dengan tukang jendela,
sudah selesai mereka pulang,
ku suruh menjamah dulu tapi enggan,
aku harap semua jendela rosak teruk lepas ini..
supaya tukang jendela bakalan di undang lagi bertamu kesini,
babai tukang jendela, hati- hati dijalan,
Sekali itu tutup pintu rumah saja aku rasa tidak sampai hati.

No comments:

Post a Comment