Beda mimpi dan realiti,
Dalam mimpi , tidak pernah bisu begitu,
Hujan juga bukan sesuatu yang pilu,
Langit biru saban hari tanpa jemu, khabarkan
puisi-puisi cinta,
Realitinya, aku cuma bahagian pojok mindamu
yang tidak pernah kau mau,
Sudah tersaksi kau serah hatimu pada 'dia',
Dan langsung tidak menoleh padaku,
Sedang
rasa ini sudah terilhamkan, menerobos limitasi waktu,
Yang tersisa Cuma kebingungan dan gema : Kamu.
kamu. kamu !
Ya ,celaka bila rutinku hanya menulis
curi-curi padamu,
Tapi saban hari kau makin jauh dan aku
makin rindu
No comments:
Post a Comment