Masih ada harinya,
Tapi bukan seperti dulu,
Yang aku masih mahu mimpi,
Untuk benar-benar jadi punyamu,
Walau sehari, walau aku tahu ini dungu,
Satu hari nanti, Setelah segala urusan dunia-akhirat,
aku bereskan sehari-hari,
Aku mahu segera pergi berlari laju,
dan memaut tangan itu,
Berjalan terlalu rapat tanpa malu,
Dan aku minta bayu bertiup terus padaku dari arahmu,
Biar aroma dari kamu merasuk sistemku ,
Lalu hari itu,
Sisa masa dan jiwaku, aku letakkan di tanganmu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment